Thursday, November 24, 2011

Vulvodynia (Nyeri Sekitar Pintu Masuk Vagina)

 1. Deskripsi
Vulvodynia adalah rasa sakit kronis di daerah sekitar pintu masuk vagina (vulva) yang penyebabnya tidak dapat diidentifikasi. Rasa sakit, terbakar atau iritasi yang terkait dengan vulvodynia mungkin membuat seseorang sangat tidak nyaman untuk duduk dalam waktu yang lama atau menjadi tidak bergairah melakukan hubungan seksual.

Kondisi tersebut dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Jika mengalami vulvodynia, jangan segan-segan untuk berkonsultasi dengan dokter. Beberapa pilihan pengobatan tersedia untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan oleh karena vulvodynia.

2. Penyebab
Penyebab vulvodynia tidak diketahui dengan pasti. Tetapi faktor yang dapat berperan menimbulkan vulvodynia, antara lain:
1. Cedera atau iritasi saraf di daerah sekitar vulva
2. Infeksi vagina
3. Alergi atau hipersensitivitas kulit lokal
4. Perubahan hormonal

Banyak wanita yang mengalami vulvodynia memiliki riwayat pengobatan infeksi jamur atau vaginitis berulang. Beberapa wanita dengan kondisi tersebut kadang memiliki riwayat pelecehan seksual. Vulvodynia tidak menular ketika melakukan hubungan seksual atau juga bukan merupakan tanda kanker.

3. Gejala
Gejala utama vulvodynia adalah nyeri di daerah kelamin, yang dapat dicirikan dengan :
1. Rasa terbakar
2. Rasa nyeri
3. Menyengat
4. Nyeri saat berhubungan intim (dispareunia)
5. Berdenyut
6. Gatal

Rasa sakit yang dialami dapat konstan atau hilang timbul dan dapat bertahan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Tetapi juga dapat hilang dengan tiba-tiba seperti saat dimulainya. Seseorang dengan mungkin merasakan nyeri di daerah vulva, atau mungkin terlokalisasi pada area tertentu, seperti pintu masuk vagina.

Kondisi serupa, vestibulitis vulva, dapat menyebabkan rasa sakit hanya ketika diberikan tekanan pada daerah sekitar pintu masuk vagina. Jaringan vulva mungkin terlihat meradang atau bengkak, atau kadang juga tampak normal.

4. Pengobatan
Perawatan vulvodynia fokus pada menghilangkan gejala. Masing-masing wanita yang mengalami vulvodynia dapat memiliki pengobatan yang berbeda-beda. Pengobatan tersebut dapat merupakan pengobatan kombinasi yang terbaik.

Mungkin memerlukan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan untuk memberikan perawatan terhadap gejala volvodynia. Pilihan pengobatan tersebut, antara lain:

1. Obat-obatan
Antidepresan trisiklik atau antikonvulsan dapat membantu mengurangi rasa sakit kronis. Antihistamin juga dapat mengurangi gatal.

2. Biofeedback Therapy
Terapi ini dapat membantu mengurangi rasa sakit dengan mengajarkan pada penderita untuk mengendalikan respon tubuh tertentu. Tujuan dari biofeedback adalah untuk membantu rileks untuk mengurangi sensasi rasa sakit.

Untuk mengatasi vulvodynia, biofeedback dapat diajarkan untuk mengendurkan otot panggul, yang dapat kontraksi untuk mengantisipasi rasa sakit dan benar-benar menyebabkan sakit kronis.

3. Bius Lokal
Obat-obatan, seperti salep lidokain dapat memberikan bantuan sementara untuk meringankan gejala. Dokter mungkin menyarankan penggunaan lidokain 30 menit sebelum hubungan seksual untuk mengurangi ketidaknyamanan.

Jika menggunakan salep lidokain, pasangan juga mungkin mengalami mati rasa sementara setelah kontak seksual.


4. Blok Saraf
Wanita yang telah lama mengalami rasa sakit dan tidak merespon pengobatan lain dapat mengambil manfaat dari suntikan blok saraf lokal.

5. Terapi Dasar Panggul
Banyak wanita dengan vulvodynia memiliki masalah dengan otot-otot dasar panggul. Otot-otot dasar panggul merupakan otot yang mendukung rahim, kandung kemih, dan usus. Latihan untuk memperkuat otot-otot dasar panggul dapat membantu meringankan rasa sakit vulvodynia.

6. Operasi
Dalam kasus di mana daerah yang sakit melibatkan area yang kecil (lokal vulvodynia, vulva vestibulitis), operasi untuk mengangkat kulit dan jaringan yang terkena dapat mengurangi rasa sakit pada beberapa wanita. Prosedur operasi tersebut dikenal dengan nama vestibulectomy.



Sumber : MayoClinic


No comments:

Post a Comment

 

Health Nutrition Copyright © 2012