HIV sampai saat ini masih menjadi infeksi yang menakutkan bagi masyarakat karena dapat memicu AIDS. Kini peneliti berhasil menemukan penyebab tubuh tidak bisa melawan infeksi HIV.
Para peneliti menemukan protein virus VPU yang diciptakan oleh HIV selama infeksi akan langsung mengganggu protein IRF3 sehingga meredam kemampuan sistem kekebalan untuk melindungi tubuh terhadap infeksi virus.
Hasil penelitian ini semakin memperkuat penemuan sebelumnya yang dilakukan oleh laboratorium Gale bahwa HIV bersifat antagonis terhadap sistem imun karena melemahkan fungsi dari protein IRF3.
"Dengan memahami bagaimana HIV menghambat sistem imun selama infeksi awal, maka kita bisa mengembangkan gambaran yang lebih jelas bagaimana virus bekerja sehingga menghindari bentuk infeksi jangka panjang," ujar Dr Brian Doehle, penulis artikel, seperti dikutip dari Indiavision.
Dalam studi baru ini ditemukan protein VPU secara khusus mengikat protein kekebalan tubuh IRF3 dan menargetkan untuk menghancurkan, sehingga mencegah protein tersebut berfungsi optimal dalam memberikan respons imun dalam sel yang terinfeksi.
Peneliti berharap dengan adanya pengetahuan baru ini bisa digunakan untuk merancang terapi HIV baru yang mana mencegah VPU agar tidak berinteraksi dengan protein IRF3 sehingga bisa membantu meningkatkan imunitas.
"Terapi antivirus yang saat ini sudah dikembangkan memang efektif mengobati infeksi HIV, tapi dari waktu ke waktu efektivitasnya makin menurun karena virus mampu melakukan adaptasi dan tetap menyebar walaupun dilakukan terapi," ujar Dr Michael Gale, Jr, profesor imunologi.
Untuk itu identifikasi target baru mutlak dibutuhkan dalam mendapatkan terapi pengobatan yang efektif pada pasien terinfeksi HIV, karenanya pengembangan terbaru terus dilakukan.
Infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) semakin lama akan mengurangi efektivitas dari sistem kekebalan tubuh sehingga membuat pasiennya rentan terhadap infeksi oportunitik seperti TB dan juga tumor.
No comments:
Post a Comment