Stres banyak disebut-sebut berakibat buruk bagi kesehatan, mulai memicu penuaan dini, darah tinggi, stroke, hingga serangan jantung. Namun sayangnya, stres hampir tak bisa terhindarkan dari kehidupan sehari-hari. Karena memang tak bisa dihindari, maka sebaiknya stres dikelola dengan baik. Malahan, stres sebenarnya bermanfaat bagi kesehatan.
"Stres adalah hal yang sehat karena memberikan energi yang dibutuhkan untuk menjalani hidup. Tanpa itu, kita tidak akan memiliki energi yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan," kata Jacob Teitelbaum, MD, direktur medis dari Fibromyalgia and Fatigue Centers and Chronicity di Amerika Serikat seperti dilansir Prevention.com :
Menurut dr Teitelbaum, stres menjadi tak sehat jika berlebihan, berlangsung selama jangka waktu yang lama dan tidak dilepaskan melalui aktivitas fisik atau reaksi emosional. Kelebihan stres ini akan menjadi racun bagi pikiran dan tubuh.
Terlepas dari efek buruk yang merugikan, beberapa manfat stres bagi kesehatan antara lain:
1. Membantu Mencegah Pilek dan Flu
Jika tertekan karena deadline yang mepet, tubuh akan bekerja lebih keras untuk menjaga kondisi tubuh tetap fit. Hal itu disebabkan karena stres sangat membantu memulihkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus dan bakteri. Stres berfungsi mengatur kelenjar adrenal untuk menyeimbangkan sistem kekebalan tubuh.
"Situasi tertekan membantu pelepasan kortisol, zat anti-inflamasi yang berfungsi menanggapi stres fisik ataupun emosi sehingga tubuh dapat memanfaatkan cadangan energi dan melawan infeksi. Namun tingkat stres yang tinggi selama lebih dari beberapa jam dapat dapat melelahkan kelenjar adrenalin sehingga rentan terhadap sakit," kata Dr Teitelbaum.
2. Mempercepat Pemulihan Setelah Operasi
Menjalani operasi jelas dapat memicu stres. Tetapi stres jangka pendek akibat operasi dapat bermanfaat karena membantu tubuh untuk pulih lebih cepat.
Peneliti menguji hipotesis ini dengan cara mengumpulkan serangkaian sampel darah dari 57 orang pasien sebelum dan setelah menjalani operasi lutut. Hasilnya, sistem kekebalan tubuh pasien merespon stres dengan cara memobilisasi dan mendistribusikan ulang sejumlah besar sel pelawan patogen agar tubuh lebih cepat pulih.
3. Memperkuat Ikatan Emosional
"Stres jangka pendek terbukti meningkatkan kadar oksitosin atau hormon cinta. Oksitosin sebenarnya menghambat produksi hormon stres dan mengurangi tekanan darah dengan melebarkan arteri untuk membantu mempertahankan tubuh dari efek negatif kecemasan," kata Kathleen Hall, PhD, pendiri The Stress Institute and The Mindful Living Network.
4. Bisa Membuat Vaksin jadi Lebih Manjur
Peneliti mempelajari tikus yang stres karena akan diberi imunisasi. Ternyata tikus tersebut memiliki jumlah sel T pelawan patogen yang lebih banyak dan memiliki respon imun 9 bulan lebih lama dibanding kelompok tikus yang tidak stres.
5. Meningkatkan Daya Ingat
Dalam situasi stres, beberapa orang justru memiliki ingatan yang lebih tajam. Ini terjadi karena naiknya aliran hormon ke korteks prefrontal, wilayah otak yang penting untuk mengendalikan kognisi dan emosi sehingga meningkatkan kerja daya ingat.
Beberapa penelitian menghubungkan stres kronis dengan perkembangan plak otak yang memicu Alzheimer. Stres akut telah terbukti meningkatkan daya ingat. Dalam penelitian yang dimuat jurnal Molecular Psychiatry, tikus stres yang dipaksa berenang akan mencetak gol lebih baik pada tes daya ingat bila dibandingkan tikus yang lebih tenang.
6. Bisa Melawan Tumor
Stres kronis bisa membuat orang tetap terjaga pada malam hari, menekan sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan penyakit. Namun stres dalam jangka waktu yang pendek bisa membantu melawan kanker kulit.
Menurut sebuah penelitian yang dimuat jurnal Brain Behavior and Immunity, ketika tikus yang terkena kanker disinari ultraviolet selama 10 minggu, tikus yang ditempatkan dalam situasi pemicu stres lebih sedikit mengidap tumor dibanding tikus yang tidak stres. Diduga, stres memicu ekspresi gen yang mengaktifkan sistem kekebalan tubuh dan membantu menekan pertumbuhan tumor.
7. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Jika kehilangan pekerjaan atau mengalami masalah pernikahan, stres yang dialami bisa mengubah hidup dengan cara yang baik. Sekitar 2.400 orang ditanya mengenai pengalaman buruknya. Peneliti menemukan bahwa orang yang pernah menghadapi beberapa kali kemalangan memiliki kemampuan beradaptasi yang lebih bagus daripada yang tak punya masalah sama sekali.
"Menghadapi tantangan dapat menguatkan tubuh dan membuat orang lebih siap menghadapi tantangan berikutnya," kata Mark Seery, PhD, sang peneliti yang merupakan asisten profesor psikologi di University of Buffalo.
No comments:
Post a Comment