Vacuum cleaners atau penyedot debu memang sangat praktis untuk membersihkan ruangan dalam rumah dari semua debu, kotoran dan bakteri. Tetapi penelitian baru menunjukkan beberapa vacuum cleaners sebenarnya juga kurang baik digunakan.
Vacuum cleaners tertentu dapat menyemprotkan kembali debu halus dan bakteri ke udara, yang dapat menyebarkan infeksi dan memicu alergi.
Peneliti Australia telah menguji 21 vacuum cleaners dari 11 produsen. Semua jenis vacuum cleaners yang telah diuji dapat melepaskan kembali beberapa bakteri, debu, dan alergen kembali ke udara.
"Pembersihan menggunakan vacuum cleanersdapat melepaskan kembali debu dan alergen, menyebabkan meningkatnya paparan," kata para peneliti dari Queensland University of Technology di Brisbane, Australia seperti dilansir dari WebMD.
"Hasil penelitian tersebut bukan berarti menganjurkan untuk tidak menggunakan vacuum cleaners lagi," kata Viviana Temino, MD, seorang asisten profesor alergi dan imunologi di University of Miami School of Medicine.
Vacuum cleaners yang menggunakan filter HEPA masih merupakan pilihan yang terbaik saat ini. Karena vacuum cleaners dengan filter HEPA dapat menghilangkan partikel lebih banyak daripada yang dilepaskan kembali.
Vacuum cleaners dengan filter high efficiency particulate air (HEPA) memang melepas kembali debu dan bakteri tapi jumlahnya lebih rendah daripada vacuum cleanersyang tidak menggunakan filter khusus. Filter HEPA dapat menghapus 99,9 persen dari serbuk sari, bulu binatang, dan bahkan bakteri dari udara.
Masih ada cara-cara lain yang dapat dilakukan untuk menjaga udara dalam ruangan tetap bersih. Jika penghuni rumah tidak ada yang memiliki alergi dalam ruangan, maka tidak perlu menyingkirkan karpet. Mencuci karpet seminggu sekali dalam air yang benar-benar panas dapat membunuh tungau, debu dan alergen lainnya.
Bisa juga menggunakan vacuum cleaner yang memiliki filter HEPA, dan mengubah filter dan membersihkan rumah secara teratur. Pastikan untuk membersihkan dengan vacuum cleaners daerah di bawah perabotan dan di belakang mebel.
"Debu dan bakteri yang terakumulasi di daerah bawah perabotan dapat menjadi sumber besar dari alergen. Jika memiliki alergi atau asma, ganti karpet dengan ubin keras, kayu, atau lantai linoleum," kata David Corry, MD, seorang profesor dan kepala bagian imunologi, alergi, dan reumatologi dari Baylor College of Medicine in Houston, Texas.
Untuk menjaga kebersihan rumah sebaiknya dilakukan pembersihan secara teratur untuk mengurangi partikel debu, bakteri dan alergen. Hal tersebut dapat membantu meningkatkan kualitas udara dalam ruangan secara keseluruhan.
No comments:
Post a Comment