Indonesia senang makan makanan gorengan. Begitu senangnya, sampai-sampai jenis buah-buahan seperti pisang pun digoreng. Itulah mengapa supermarket kita dipenuhi minyak goreng. Kenaikan harga minyak goreng menjadi isu nasional. Bahkan seorang Menteri bisa jatuh gara-gara salah menangani minyak goreng.
Di Jepang, minyak goreng termasuk barang yang dihindari, bahkan dijauhi. Ibu-ibu seperti orang aneh manakala kereta belanjaannya dihiasi minyak goreng. Warga Jepang senang merebus atau makan mentah. Sayur, ikan, daging, telur, semua direbus atau dimakan mentah. Dengan gaya hidup seperti ini, kolesterol bukan isu di Jepang, kendati menu makanan senantiasa dihiasi udang, cumi-cumi, dan telur rebus.
Pisang goreng membuat warga Jepang sulit memahami. Kok buah-buahan digoreng? Untung ya, tidak ada mangga goreng. Di Tokyo, ada restoran khusus kepiting. Namanya Restoran Kanidoraku. Sajiannya, sesuai namanya, kepiting laut dalam berbagai variasi menu. Hampir pasti, restoran seperti ini sulit berkembang di Indonesia. Semua orang berduit dibelit masalah kolesterol. Kira-kira sama susahnya dengan restoran cumi-cumi. Pasti cepat bangkrut.
Restoran Kani Doraku menyajikan tiga jenis kepiting rebus sebagai menu pembuka. Ada rajungan, ada juga kepiting bulu. Selanjutnya, kepiting mentah. Terasa nikmat setelah dicelup di kecap manis, "sambal" utamanya orang Jepang. Tentu saja ada sushi kepiting. Daging kepiting mentah diletakkan di atas nasi ala lemper yang di tengahnya terdapat lembaran agar-agar.
Berikutnya sop kepiting, sayur bening kepiting, dan kue kepiting. Minumannya teh hijau tanpa gula. Minuman penutupnya es krim yang dicampur teh hijau. Teh hijau dan agar-agar merupakan rahasia kesehatan orang Jepang. Bukan cuma kolesterol yang tidak menjadi masalah bagi orang Jepang. Dua sajian itu diyakini juga sebagai rahasia di balik tubuh langsing orang Jepang. Jarang sekali menemukan orang gemuk di Negeri Matahari Terbit ini.
Sumber : Tribunnews.com
No comments:
Post a Comment