SETIAP wanita yang pernah mengalami orgasme tahu kenikmatan yang dirasakan selama orgasme. Tetapi, menggambarkannya lewat kata-kata sangatlah sulit. Orgasme memang identik dengan kenikmatan, kesenangan, dan kebahagiaan.
Lalu, mengapa orgasme terasa menyenangkan?
“Karena terdapat pula sejenis ‘orgasme’ pada otak. Dalam hal ini bukan ketegangan secara fisik, tetapi lepasnya unsur kimia ‘gembira’,” kata Paul Jenner, seorang jurnalis sekaligus penulis buku Great Sex: Rahasia Seks Terdahsyat.
Paul juga menjabarkan lebih jauh mengenai beberapa unsur kimia yang berkaitan dengan orgasme, di antaranya:
1. Dopamine masuk ke dalam cuping depan pada otak ketika orgasme, dan menghasilkan perasaan bahagia. Kadang-kadang orgasme juga mengurangi rasa sakit. Maka dari itu, Anda dapat mengobati sakit kepala dengan bercinta daripada minum aspirin.
2. PEA yang merupakan amphetamine memuncak ketika orgasme sehingga membuat Anda serasa berjalan di udara. Jumlahnya semakin banyak saat Anda orgasme sehingga semakin banyak Anda mempertahankan (atau mendapatkan kembali) perasaan bahagia. PEA merupakan penggabungan dari dopamine dan pengurang rasa tegang karena stres. Dan yang lebih mengejutkan, Anda dapat meningkatkan tingkat noradrenaline sepuluh kali lipat hanya dengan latihan yang bersemangat.
3. Oksitosin adalah sebuah zat kimia yang antara lain membuat saraf menjadi peka dan merangsang kontraksi otot. Oksitosin juga merupakan hormon ‘romantis’ karena ia membuat rasa lekat/dekat dengan orang lain (seperti rasa lekat seorang ibu kepada bayi yang baru dilahirkannya). Semakin banyak oksitoksin yang ada, maka Anda dan pasangan akan semakin lekat.
4. Serotonin membuat Anda merasa berdaya (karenanya serotonin merupakan salah satu bahan obat untuk mengobati depresi). Serotonin merupakan semua bagian ketika Anda merasa puas setelah bercinta. Serotonin pula yang membuat Anda ingin tidur setelah orgasme.
No comments:
Post a Comment